Dilansir dari website Kemenag,
Sebanyak 27 mahasiswa baru penerima beasiswa kuliah di Maroko tahun 2023 mulai diberangkatkan. Mereka telah diseleksi Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan berhak menerima beasiswa Moroccan Agency for International Cooperation (AMCI) Maroko.
Keberangkatan mereka dilepas langsung Direktur Jenderal Pendidikan Islam, M. Ali Ramdhani. “Anda adalah orang-orang pilihan yang terseleksi diantara ribuan orang yang mendaftar. Semoga anda sukses dan mampu memujudkan harapan dan cita-cita yang sudah tertanam dalam diri masing-masing,” ujarnya di Jakarta, Minggu (8/10/2023).
M Ali Ramdhani mengatakan, penerima beasiswa adalah duta terbaik Bangsa Indonesia. Karenanya, harus menjaga citra serta nama baik bangsa, negara, dan keluarga. Kuatkan niat dan untuk menimba ilmu di negara yang memiliki perhatian cukup besar terhadap pendidikan agama Islam.
“Pada saat di Maroko anda semua akan mengalami pengalaman baru terkait dengan praktek peribadatan. Perbedaan cara beribadah ini harus anda jadikan sebagai sebuah kekayaan tradisi keilmuan Islam yang anda jaga. Jangan sampai anda terjebak pada perbedaan yang membuat anda menjadi fanatik terhadap salah satu praktek ibadah. Jadikan perbedaan sebagai sebuah kekayaan intelektual anda,” pesan Ali Ramdhani.
“Pada saat di Maroko anda akan mengalami akulturasi budaya sehingga anda harus pandai menjaga dan menyesuaikan diri. Jangan masuk ruang politik praktis dan jangan terjun menjadi pemain politik, jadilah warga negara yang baik di negara orang,” tambahnya.
Pria yang akrab disapa Kang Dhani ini juga berpesan agar mahasiswa menyelesaikan pendidikan tepat waktu. Dia berharap para mahasiswa bisa melanjutkan jenjang pendidikan berikutnya dengan skema beasiswa lain yang telah disiapkan pemerintah.
Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama, Thobib Al-Asyhar menyampaikan bahwa penerima beasiswa AMCI Maroko ini telah menjalani proses seleksi secara ketat dan transparan di antara ribuan pendaftar.
“Kami berharap para mahasiswa yang akan berangkat ini adalah orang yang tidak ada masalah dengan wawasan kebangsaan. Jangan sampai sekembalinya ke Indonesia malah memiliki cara pandang kenegaraan yang berbeda. Jangan sampai melukai dan menodai nama baik Indonesia di mata dunia,” pintanya.
“Bagaimana pun kondisi yang akan anda hadapi di tempat baru maka anda harus bisa menyikapinya dengan kesabaran dan bisa menyesuaikan diri dengan cepat. Saling support dan saling jaga teman menjadi kunci kesuksesan bersama,” tambahnya.
Sebelum diberangkatkan ke Maroko, 27 calon mahasiswa baru ini mendapatkan pembinaan (pre departure) selama dua hari, 8-9 Oktober 2023 di Jakarta. (Alip N)